06 Februari, 2019

Senja di ujung Kota




senja yang menawarkan sejuta warna indah dalam keremangan sinar mentari tersirat rahasia sebuah rasa

EKSEKUSI IDE REY
Jarum jam sudah berada tepat pada jam 3. Beberapa anak – anak MAPALA sudah kumpul di basecamp kami termasuk aku dan Rey. Rey memulai acara yang cukup santai tak terlalu formal itu. Di MAPALA tersusun struktur Organisasi yang kebetulan Rey adalah ketuanya. Namun pada saat ada kegiatan tak ada formalitas struktur itu, semua sama  ~ gak ada ketua gak ada wakail dst. yang ada hanyalah persahabatan, saling menolong dan solidaritas. Itu point utama mereka ~
“jadi gimana guys,kalian setuju gak ideku. Udah lama juga kan kita gak muncak ?” kata Rey
“ iya nih, aku juga lagi pengen refresh. Jenuh banget rasanya.” Adit menimpali
“ yang lain gimana ?” Tanya Rey
“ oke,, ayoo..” seru beberapa anggota lainnya
“ Ta,, fa kalian ikut kan ?” Tanya ku pada Lita dan Sofa
“ Mmm,, aku belum pasti zee, soalnya belum pamit sama ibu. Ibuku lagi di luar kota “ jawab Lita
“ Terus kamu gimana Fa ?” tanyaku lagi pada Sofa
“ Iya Ta,, insyaAllah aku ikut” jawab Sofa
“ Kamu Mil ?” giliran aku mengabsen Mili
“ Aku ikut  Zee “ jawab  Mili pasti
“ Oke, jadi yang fix ikut baru ada aku, Adit, Rury, Fiko,Zeean, Lita, Mili. Nanti kalau masih ada yang mau ikut,  ngomong aja sama aku yaa” jelas Rey
“ iya.. sekarang kita tentuin mau muncak kemana Rey ?” Tanya Mili
“ Mmm,, gimana kalau Semeru ? kayaknya bagus” usul Lita
“ iya tuh boleh juga,” Sahut Rury
“ Yang lain gimana, adakah usul lain ?” Tanya Rey
“ Aku idem deeh,, “ jawab Fiko
“ Aku juga,, kemana aja ayoo.” Jawab Adit
“ Gimana Zee ?” Tanya Rey lagi
“ Aku ikut  aja.” Jawabku
“ Ya, kalau begitu fix yaa kita ke Semeru saja ?” Rey Memastikan
“ Oke “ Sahut yang lain berbarengan
“ Kita berangkat minggu depan, setelah selesai Mid semester. Kalau ada yang mau nyusul kabarin aku aja yaa, secepatnya tapi. Biar aku ngurus izin nya sekalian.” Kata Rey
“ Ya, ok. Nanti kalau Ibu aku udah di rumah dan kasih izin, aku buruan kabarin kamu Rey.” Lita memberi kepastian.
“ Ok kalau gitu . Ya udah berati sekarang udah fix ya tempat dan waktunya. Anak – anak yang lain coba di calling ya guys. Biar kalau nyusul gak telat ya.” Pinta Rey
Sambil memperhatikan Rey yang sedari tadi nyerocos atur ini itu,aku bergumam dalam hati ” Rey memang aneh. Ketika di depan Forum atau acara, sikap nya bener – bener tegas, macho, gak ada manja – manja nya sama sekali. Pokoknya Perfect abis. Tapi kenapa ketika bareng aku kok bisa gitu ya? Bertolak belakang banget”.
~ Meskipun baru kurang lebih setahun deket sama aku, Rey tak pernah jaim di depanku. Rey menunjukan apa adanya dirinya ~

Suatu ketika Dia putus dengan cewe nya, Dia langsung nyamperin aku ke rumah. Dia nangis di depanku, Dia ceritain semua kisahnya. Rey adalah sahabat terdekatku selama ini. Yang tau segala keluh kesahku, tau segala keadaan emosi dan bahkan keuanganku. Hanya satu hal yang belum Rey tau. Yaitu kehidupan Asmaraku. Yang Rey tahu, aku adalah High Quality jomblo, dan  aku belum pernah jatuh cinta. Karena aku tak pernah cerita apapun tentang asmaraku. Dan kehidupanku selama 2 tahun yang hidup seorang diri tanpa kedua orang tua,hanya dengan bi yanti pun dia tak tau sepenuhnya. Yang dia tahu hanya garis besarnya saja.
Entah kenapa, aku belum bisa untuk menceritakan segalanya padanya. Dan hal satu itu. Karena aku tak mau dengan aku bercerita, itu sama artinya aku membuka lagi luka itu, aku kembali mengenangnya. Orang yang selama ini berusaha aku lupakan 
~ meskipun tidak akan pernah bisa, setidaknya bisa berdamai dengan keadaan hatiku~.
“ ya udah ,, untuk hari ini cukup segini aja dulu, besok kalau ada apa – apa lagi aku bakal kabarin kalian ya guys. Sementara aku urus surat perizinan dan lain – lain dulu. Bro, bantu aku yaa” Kata Rey menjelaskan dan meminta bantuan dengan ke tiga temen cowonya.
Rey menutup acara nya. Karena  rumah kami searah, Aku dan Rey pulang bareng. Dan ini bukan pertama kalinya kita pulang bareng.
                                                                        ***



Dijalan aku dan Rey masih ngobrol tentang rencana kita yang akan camping ke Gunung Semeru. Ketika aku dan Rey asik ngobrol di depan ada segerombolan massa yang berkerumun di trotoar. Sepertinya telah terjadi kecelakaan beberapa menit lalu. Tak tau kenapa aku ingin melihat apa yg terjadi. Aku pandangi kerumunan orang – orang itu, dan diantara kerumunan itu aku seperti melihat seseorang itu, seseorang yang selama ini ada di hidupku, seseorang yang telah mengubah cara pandangku mengenai kehidupan, yang merubahku menjadi seperti sekarang ini ~ kuat dan tangguh ~. Seseorang yang selama ini ku tunggu kabarnya,
Sejenak aku terpaku melihat orang itu. Benarkah itu Dia ? 
“Aah.. itu mungkin mirip saja atau bisa jadi halusinasiku. Mana mungkin Dia ada di kota ini?” gumamku dalam hati.
“ Zee..”
Aku kaget ketika Rey memanggilku.
“ Mmm,, iya Rey, kamu tadi bilang apa?” tanyaku langsung
“ Kamu ngantuk Zee ?” Rey balik Tanya
“ Ooh gak kok, itu tadi liat yang kecelakaan, jadi aku gak focus sama kata – kata mu Rey” Jelasku
“ Kirain, orang dari tadi aku nyerocos kok kamu diem aja, ku piker kamu ngantuk.” Kata rey
“ gak kok,, aku gak ngantuk.” Kataku

Tak berapa lama sampailah kita di depan rumahku. Ku persilahkan Rey mampir, tapi Rey bergegas pulang. Aku masuk rumah dan Rey pun langsung pulang. Sebelum melesat dengan motor nya Rey titip salam untuk tanteku.
Ketika aku masuk tanteku sedang nonton TV sendirian 
~ Semenjak berpisah dari suaminya tanteku belum mau untuk menikah lagi ~
“ Rey nggak mampir Zee ?” Tanya tante
“ nggak tan, udah sore katanya. O iya. Rey nitip salam tan.” Jawabku
“ Wa’alaikumsalam wr.wb “ kata tante menjawab salam Rey.
“ Zee mandi dulu ya tan”.  Izinku sama tante sambil ngeloyor ke kamar
“ Iyaa “ jawab tante agak teriak karena aku udah di kamar

Ketika makan malam aku menceritakan tentang rencana Rey dengan tanteku sekalian izin. Tanteku orang modern gak kolot jadi dia selalu mengizinkan kalau aku ada kegiatan kampus. Yang penting satu yang harus di perhatikan mengenai izinnya, Tanggung jawab. Artinya aku tidak boleh mengecewakan kepercayaan nya selama ini padaku. Aku harus tanggung jawab dengan segala yang aku jalani. Dan itu hal pertama yang aku harus pegang. Karena memang itu semua demi kebaikanku juga pada akhirnya. Dan Alhamdulillah, aku selalu berusaha menjaga kepercayaan tante terhadapku selama ini dan semoga selamanya. Karena dial ah orang tuaku sekarang.
“ Tan, tante gak papa nanti kalau Zee tinggal camping ?” tanyaku
“ Ya elah zee,, kayak tante ini anak kecil aja. Kamu cemasin gitu, kan ada bibi juga dirumah ?” jawab tante sambil ketawa
“ Hehehe,, ya kali aja tan, tante kesepian gitu gak ada zeean. Apa tante ikut aja ayo. Biar rame ?” ajak ku
“ Hahaha,, Zee.. Zee.. nanti temen – temen kamu bilang apa sama tante? Tantenya Zeean gaul euy,,ikutan camping. Dikira kecentilan iya zee ?” kelakar tante
“ Hee,, “ senyumku mengoda tante
“ Kamu itu ada – ada saja Zee “ tanteku balas senyum
“ Sebenernya Zee juga agak males tan, itu sama aja membuka luka lama.” Kataku lirih
“ Zee, kamu gak boleh gitu. Hidup harus terus berjalan, kalau kamu selalu menengok kebelakang kamu akan selalu tersandung ~ Karena kamu tidak melihat apa yang ada di depan mu ~  masih untung kalau tersandung. Coba kalau kamu jatuh ke jurang, siapa coba yang ngrasain sakit? Kamu juga kan?” kata tante menasehati
Tante membereskan makananya. Sambil melihat ke arahku yang tak lagi melanjutkan makan, justru diam.
“ Zee, cobalah untuk mengikuti arus kehidupan yang telah Allah gariskan untukmu. Jika kamu melawan arus justru kamu yang akan terluka. Cobalah untuk move on, masih banyak hal indah di depan. Kamu masih muda, jangan sia – siakan masa depanmu hanya untuk meratapi nasib dan takdir yang ada di hidupmu.” Tante mulai beranjak dari kursinya, mengusap rambutku yang hitam legam dan berombak.
Aku mulai menitikan air mata, mengenang sosok itu.
“ Zee, tante tau kamu begitu terluka. Tapi, kamu juga kan belum  tau apa yang sebenarnya terjadi. Semua belum  jelas Zee. Udah, sekarang nikmati saja liburan kalian. Rey juga baik sama kamu kan Zee, tante lihat dia juga perhatian sama kamu kok .” kata tante
Aku menyeka pipiku. Tante kembali duduk di kursinya.
“ Rey emang baik tan. Dia tau dan bisa ngertiin sikap Zee saat Zee lagi gak mood, saat zee marah. Tapi, kadang – kadang kalau manjanya  lagi datang itu tan, uuh nyeblin banget. Udah gitu tukang protes lagi,, hehehe” aku berusaha memperbaiki suasana hati
“ sifat orang memang berbeda – beda Zee, kita dituntut untuk bisa berhubungan baik dengan berbagai karakter orang.” Sahut tante
“ Tapi aneh deh tan, kalau didepan zee. Rey itu gak jaim menunjukan sifat manja – manja nya itu, bahkan pernah tuh tan sampe nangis di depan Zee. Hehehe..”
“ Masa sih ?’ sahut tante penasaran.
“ Iya tan, gara – gara di putusin cewenya.” Jelasku
“ Ya ampun, Si Rey ternyata bisa mellow juga yah.” Kata tante sambil tertawa.
“ Tapi kalau di depan temen – temen tuh beda tan, dia berwibawa gitu. Tegas , dan kelihatan gak ada mellow – mellownya. Seorang pemimpin yang baik.”
“ Kayak punya dua karakter gitu jadinya ya Zee ?”
“ hehehe, iya tan.”
“ Aneh si Rey itu. Ya udah kamu selesaiin makannya. Tante ke depan dulu ya “ kata tante
“ Iya tan, Zee udahan kok makannya.” Sahutku
Malam ini  aku belajar satu hal dari tanteku. Walaupun begitu pahit kehidupan yang harus dia jalani, dia masih punya semangat untuk melanjutkan hidup ini.
***


Matahari bersinar cerah pagi ini. Memberikan semnagat dan harapan baru lagi di kehidupanku. Hari ini adalah hari pertama Mid semester.
“ Zee, itu Rey di depan. Nungguin kamu, mau berangkat bareng katanya “ panggil tante dari depan kamar.
“ Iya tan, bentar lagi Zee keluar.” Jawabku
Tak berapa lama aku bergabung dengan mereka di ruang tamu. Setelah berpamitan aku dan Rey pun berangkat. Seperti biasa Ninja hitam jadi andalan Rey melesat melewati jalanan kota.
Setelah usai mengerjakan mid semester seperti biasanya aku dan Rey pulang bareng. Rey sudah menunggu di depan ruanganku. Rey 30 menit lebih cepat menyelesaikan ujiannya dari ku. Di jalan kami membahas keperluan Camping.
“ Udah kelar belum izinnya Rey ?” tanyaku
“ Udah kok Zee, tinggal kurang dikit doank. Anak – anak gimana ada yang nyusul gak niih, biar sekalian nanti aku beresin ijinnya.” Kata Rey
“ Belum ada yang ngomong aku siih “ kata ku
“ Terus si Lita gimana ?” Tanya Rey
“ Belum ngomong juga, belum pulang kali ortunya “ jawabku
“ Hmm, ya udah aku kasih 3 hari lagi deh buat mastiin fix nya berapa” kata Rey
“ Ok, nanti aku sampein “ kataku.
***


Pagi ini mentari menyembunyikan dirinya di balik awan, tak jua mendung. Hanya berawan. Ini membuat lebih nyaman, karena cuaca tak sepanas hari kemarin. Aku dan anak –anak Mapala sedang asik ngumpul di kantin karena satu hari lagi mid semester selesai, ada jeda libur satu mingguan. Itu artinya ide Rey akan segera di eksekusi.
Lita yang tadinya belum ada kepastian ternyata bisa ikut juga. Otomatis nambah rame nantinya. Tapi, aku masih seperti biasa “setengah hati’ untuk ambil bagian dalam acara kali ini. Cuma biar Rey gak selalu merengek – rengek minta aku ikut terus.
Artinya untuk ini aku harus menyiapkan hati, ya hati. Karena semua ini erat kaitannya dengan satu organ tubuh yang amat vital bagi kehidupan.
Organ yang secara kasat mata mampu memberhentikan segala semangat hidup pemiliknya apabila telah terserang virus “ patah hati “. Hati yang di dalamnya penuh dengan asa, semangat, dan kekuatan luar biasa bila telah mengenal sebuah kata “ cinta “. Hal diluar nalar pun bisa dilakukan jika cinta itu telah merasuk kuat mendiami hati.
“ Zee,, kamu kenapa dari tadi bengong sii?” Tanya Sofa

-       -- Sofa termasuk cewe tomboy, bisa dibilang sebelas dua belas denganku. Hidungnya yang mancung, muka ke arab – araban. Tak lantas membuat dia kemayu dengan tampang menawan yang dimilikinya. Justru dia lebih sangar dari cewe kebanyakan yang cantiknya jauh di bawahnya. Dia pun jago karate. “ sebagai pelindung diri Zee, kita cewe gak mungkin selalu bergantung sama cowo. Ada kalanya kita sendiri dan itu diperlukan” kata Sofa dulu saat aku bertanya alasan dia ikut karate. Dan itu sangat nalar dengan kondisi di zaman modern seperti sekarang. –

“ Tau tuuh Fa, akhir – akhir ini entah virus apa yang nyerang dia. Sekarang kerjaannya bengong terus. Lebih – lebih lagi pas kita liat kecelakan di jalan, makin sering deh bengongnya “ kata Rey ketus
Aku tak menjawab apapun, hanya ku simpulkan senyum tipis pada mereka
“ ada apa si zee?” Tanya mili mengulang
“ cerita aja ke kita kalau ada masalah, mungkin kita bisa bantu. Atau setidaknya bebanmu sedikit berkurang” tambah mili
“ iya zee, km kenapa?” Tanya lita kemudian
“ gak papa ko guys, lagi kurang mood aja. Kalian kan tau sendiri aku orangnya Moody”an.” Jawabku masih dengan senyum  tipis.
“ Jangan – jangan gara – gara kamu Rey, Zeean jd begini “ kelakar Fiko
“ Enak aja, aku juga gak tau apa – apa kenapa jadi aku yang disalahin si!” jawab Rey ketus.
“ Gak papa guys, I’m okey “. Jawabku, kali ini dengan senyum agak lebar untuk meyakinkan mereka memang tak ada apa – apa.
“ Ya udah, kasih tau kita aja kalau ada apa – apa ya zee” pinta Sofa
“ Okey fa, Thanks yaa semuanya.” Kataku

Hari itu berlalu begitu saja tanpa keluar sepatah katapun tentang apa yang sebenernya aku rasakan. Lidahku kelu untuk bicara, hati serasa tersayat mengingat semuanya. Perih, dan otakku bekerja untuk tak lagi mengingat rentetan peristiwa yang terjadi padaku.
***


Hari ini adalah hari terakhir UAS. Itu artinya tiba saatnya persiapan untuk Semeru Camp MAPALA. Inilah saatnya Eksekusi Ide Rey.
Setelah selesai UAS, anak – anak  Semeru ngumpul di  Base camp untuk mempersiapkan segala alat yang dibutuhkan. Seperti biasa Rey memimpin Diskusi.
“ Gimana persiapan kalian guys ?’’ Tanya Rey
“ Semua sudah Ok Bro “ jawab Adit.
“ iya ,, aku juga udah ok” jawab yang lain
“ Zee.. ?” Tanya Rey sambil menoleh ke arahku yang tepat berada di samping kanannya.
“ Oke .. ?” jawabku sambil senyum  tipis.
“ Baiklah kalau begitu besok siap ya guys. Jam 7 kita kumpul di sini sambil ngecek perlengkapan yg kurang. Nanti jam 8 kita cabut.”
“ Siap .. “ jawab yang lain.

27 Januari, 2019

Mengapa PMI diutamakan Soekarno sebelum perangkat negara lainnya

Foto: Presiden Ke-1, Soekarno mengunjungi pameran PMI pada Kongres PMI ke-V Bogor tahun 1951 (PMI)

.

MENGAPA SOEKARNO MEMILIH MENDIRIKAN PMI SEBELUM PERANGKAT NEGARA YANG LAINNYA?

Tak bisa dipungkiri, PMI tidak terlepas dari jejak sejarah bangsa Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaaan dikumandangkan, Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir. Soekarno (Bung Karno) sengaja mendahulukan pendirian PMI sebelum perangkat negara lainnya dibentuk, karena tahu, di depan ada pekerjaan sangat berat yang membutuhkan peran serta PMI, yaitu perang mempertahankan kemerdekaan. Sebuah pekerjaan sangat berat yang akan membutuh dukungan dan bantuan internasional, terutama bantuan kemanusiaaan. Namun, dibalik itu, Bung Karno tahu bahwa Gerakan kepalangmerahan merupakan jaringan internasional yang paling diakui, sehingga ketika PMI berdiri dan menjadi bagian dari jaringan tersebut,  maka secara de’facto negara Indonesia mendapat pengakuan. Karena, bantuan kemanusiaan dari Intercross (istilah waktu itu) selalu melalui perhimpunan nasional sebuah negara, sehingga ketika intercross atau sebuah perhimpunan nasional negara lain memberikan bantuan artinya secara tidak langsung mengakui bahwa Indonesia adalah sebuah negara merdeka.

Bung Karno tahu dan sadar, akan banyak permasalahan terkait peperangan di awal kemerdekaan, mulai dari pertolongan pejuang yang luka, obat-obatan, makanan, penanganan pengungsi, pertukaran tawanan sampai kepada diplomasi kemanusiaan, semua itu butuh badan khusus yang bisa menangani, lebih jauh sebuah badan yang memang mampu berperan baik di dalam negeri maupun hubungan dengan internasional.

Sejarah PMI adalah sejarah bangsa Indonesia. Pada sambutan 5 tahun PMI, Bung Karno menyatakan:

“Lima tahun lamanya P.M.I. berdjoeang dan berkorban, untuk syia’arnya bangsa kita dan untuk memenuhi tuntutan peri-kemanusiaan.

Pekerdjaan jang masih kita harus selesaikan bertimbun-timbun dan banjak jang sulit-sulit pula.

Tetapi semangat P.M.I dalam lima tahun jang lalu itu memberikan kepertjajaan kepada saja, bahwa segala kesulitan itu dapat kita atasi.

Mari berdjalan terus!

Sekarang, di tahun 2015, 70 tahun sudah usia PMI, segala rintangan dan pekerjaan berat telah dilalui bersama bangsa ini. Eksistensi PMI dalam bidang kemanusiaan tidak diragukan. Namun, apa sebenarnya tujuan PMI? Sebenarnya tujuan besarnya adalah “Membangun bangsa yang berperikemanusiaan”. (Indra Yogasara)


Sumber : Museum PMI

13 Desember, 2018

CERITA INSPIRASI

                                                      BERKAH PEMBACA AL - QUR'AN



Assalamu’alaikum wr.wb


Holla Readers,

Kali ini saya akan kembali  mengupas cerita – cerita nyata tentang  kehidupan. Yang menginspirasi saya dan membuat saya lebih percaya lagi terhadap kekuatan do’a dan janji Alloh SWT untuk Tawakal.“ Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika kita berusaha, berdo’a dan bertawakal kepada Alloh Ta’ala. Dan Sebaik – baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Baik dari ilmu, sikap budi pekerti luhur atau keimanannya terhadap Alloh Ta’ala.
Baiklah, saya tidak akan panjang lebar. Yuk.. simak baik – baik cerita selengkapnya.

            Bapak WARSONO, S.Pd. adalah guru SDN 2 CINDAGA Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas. Putra dari  Bapak Suchedi (Alm.) dan  Ibu Kusniah ( Almh.).
Dan ini adalah sepenggal perjalanan hidupnya.

            Beliau lulus SPG ( Sekolah Pendidikan Guru ) tahun 1989, Keinginannya yang besar untuk menjadi seorang guru beliau buktikan dengan menjadi guru bakti di SD dan SMP di daerah tempat tinggalnya. Setelah 9 tahun bakti, ada pengumuman pendaftaran mahasiswa baru di UNS ( Universitas Negeri Sebelas Maret ), Surakarta - Solo. Beliau mencoba mendaftar lewat jalur UMPTN ( Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri ). Saking tidak tahu nya dimana itu Solo, beliau pergi dulu ke Semarang menemui Pak Lik nya untuk menanyakan bagaimana arah - arahnya untuk dapat sampai kesana. Setelah menginap semalam di sana dan di beri arahan akhirnya beliau berangkat dari semarang menaiki sebuah bus. Ada hal pilu yang beliau alami, di perjalanan bus yang di tumpanginya menabrak truk kontainer dari belakang. Banyak sekali korban berjatuhan, luka - luka hingga meninggal. Dalam pikiran beliau terlintas " saya mati ini ". Namun alhamdulillah berkat pertolongan Allah SWT. Beliau selamat dari kecelakaan tersebut bahkan tidak luka sama sekali.

            Setelah datang bus lain, akhirnya beliau dioper untuk melanjutkan perjalanan. Sesampainya di terminal Tirtonadi solo. Beliau kebingungan, setelah apa yang baru saja dialami juga masih terngiang di benak dan ini pun kali pertama beliau menjejakkan kakinya di kota Solo. Beliau bertanya pada penumpang lain dan sangat kebetulan sekali mereka merupakan mahasiswa - mahasiswa yang juga akan ke UNS. Akhirnya dengan PD nya beliau mengikuti mereka hingga sampailah di UNS yang begitu megah.



            Tak habis disitukebingungan beliau, masih ada kebingungan lagi. Dimanakah letak gedung FKIP nya. Beliau memberanikan diri bertanya pada satpam. Setelah di kasih tahu, bergegaslah beliumenuju gedung FKIP yang dari pintu gerbang amatlah jauh. Sebetulnya ada angkutan khusus mahasiswa, tapi karena beliau baru jadi tak berani dan belum mengetahuinya. Begitu sampai di gedung FKIP beliau siap - siap mengikuti tes. Setelah selesai beliau mencari tempat untuk makan di warung dekat masjid. Semangkuk soto disantapnya, perbedaan rasa antara solo dan banyumas begitu kentara dilidah beliau. Dan lidah serta perutnya belum bisa adaptasi, hingga akhirnya muntah. Untuk mengobati rasa mualnya beliau mencoba membeli baso, dan ternyata seperti itu juga. Beliau muntah lagi hingga terkuras semua isi perutnya, lemas hingga hampir pingsan. 

            Rasa lapar, perut kosong terkuras akibat muntah membuat beliau mencari warung yang menjual nasi. Setelah ketemu warung nasi beliau langsung memesan makanan. Karena dialek banyumas yang kental, si ibu pemilik warung bertanya beliau asalnya dari mana. Beliau menjawab dari banyumas, si ibu ternyata aslnya juga dari sokaraja. Dan sambil makan beliau sambil ngobrol hingga akhirnya akrab, dan disitulah akhirnya beliau menemukan nasi versi Banyumas, katanya. Hehe.. lucu ya

           Setelah perut baikkan. Beliau pulang, rutenya ke semarang dulu baru ke banyumas karena masih belum tau yang langsung dari solo - banyumas. Beberpa hari kemudian pengumuman kelulusan disebarluaskan melalui koran. Karena beliau tidak punya uang untuk membeli koran, beliau mencari teman - temannya yang langganan koran dan meminjamnya. Tak berapa lama mencari ketemu juga nama WARSONO, awalnya sempat tidak percaya setelah di cocokan semua datanya dan benar akhirnya percaya bahwa dirinya lulus.

          Ada rasa senang dan galau karena harus membayar sejumlah uang yang beliau tak punya. Ayahnya sudah meninggal, ibupun hanya seorang penjahit. Akhirnya adanya ayam, beliau menjual ayam. Itupun masih kurang, sisanya kebetulan dapat arisan. Singkat cerita jadilah beliau mahasiswa baru. Sebulan pertama beliau kost di tempat kost yang amat memprihatinkan karena tak ada uang cukup dan itu pun hasil dari jual ayam juga. Untuk kehidupan sehari - hari beliau tak pernah meminta uang pada ibunya, karena sadar darimana ibunya punya uang dan adiknya pun masih perlu biaya sekolah. Beliau hanya di bawakan beras sama sayur orek tempe untuk bekal di kost, begitu seterusnya selama beliau pulang dan berangkat lagi ke kampus. Menginjak bulan kedua bingung lagi, dari mana beliau dapat uang untuk membayar kost. Tapi beliau tidak putus asa, tetap dijalani. Hingga pada akhirnya, setelah sholat berjamaah beliau di temui salah seorang dosen senior. Beliau di tanya bisa ngaji qur'an apa tidak.  Karena sudah jadi kegiatan di desanya dulu sebagai guru ngaji otomatis beliau bisa, dan beliau menjawab bisa. Oleh karena itu beliau kemudian di tugasi oleh dosen tersebut untuk membaca qur'an di acara silaturahim halal - bihalal dosen - dosen sekampus UNS.

         Semua orang terkesima mendengar lantunan ayat demi ayat yang beliau bacakan dengan suara merdu dan lagu yang indah. Tak terkecuali dosen yang menugasi beliau. Hingga akhirnya beliau di suruh untuk mengajar ngaji anak dosen tersebut dan tinggal bersama mereka. Sampai saat ini bahkan masih seperti keluarga. Dari situ beliau sering diundang sebagai pembaca qur'an di acara - acar besar kampus, dan di hormati layaknya pejabat. Di jemput mobil mewah, disediakan tempat yang baik. Masya Allah.. Tabbarakallah..

         Ketika di kampus ada program beasiswa ikatan dinas, beliau mendaftar dan lulus. Uang itu tak selalu habis kadang ada sisa. Oleh dosen itu beliau di wanti - wanti untuk menabung sisa uang itu, tidak boleh jajan di luar. Semua sudah disiapkan dirumah. Pokoknya beliau amat di perhatikan dan di sayang oleh dosen itu. Hingga akhir perkuliahan tabungan beliau sisa dan bisa membelikan kain batik asli solo untuk ibunya.

        Pelajaran yang dapat saya ambil dari cerita diatas adalah. Keprihatinan seorang anak yatim dengan ibu seorang penjahit dan adik - adiknya yang masih butuh biaya tak lantas membuat beliau putus asa. Dengan Ikhtiar dan do'a setelah itu bertawakal semua di mudahkan bahkan dengan jalan yang tak terduga sama sekali. Membaca Qur'an.

        Hal ini mengingatkan saya pada Hadist Allah yang beliau sampaikan

         



         "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." ( Q.S Muhammad : 7 ).

Demikianlah cerita yang bisa saya bagi. Semoga apa yang saya ceritakan bisa bermanfaat dan menginspirasi teman - teman semua. Bahwa dalam hidup semua mungkin untuk dilakukan, yang terpenting adalah berikhtiar, berdo'a dan selebihnya bertawakal.
Seperti beliau bapak WARSONO, S.Pd meskipun seorang anak yatim dan hanya anak seorang penjahit dengan beberapa adik yang harus juga dibiayai ternyata mampu mengangkat derajat dan martabat keluarga. Karena begitu menjaga agama Allah SWT dengan beliau mengajar ngaji ( hingga sekarang pun masih ). Beliau pun di jaga dan di tolong oleh Allah SWT.

                                                             Wassalam

         
















11 Desember, 2018

PARENTING

" Ada campur tangan orang tua di masa depan anak - anak kita "


Assalamu'alaikum wr.wb

Dear Bunda,
Kali ini saya ingin berbagi sedikit mengenai pendidikan dan masa depan anak - anak kita.
Berbekal pengalaman - pengalaman dan buku - buku serta seminar / workshop parenting yang saya ikuti. Saya dapat mengambil kesimpulan yang akan saya bagi dengan bunda. Untuk menjadi seorang guru, tentara, pilot dan lain sebagainya semua itu ada pendidikannya. Namun, menjadi orang tua bukan hal yang mudah. Disini kita di tuntut " learning by doing ". Karena menjadi orang tua itu tidak ada pendidikannya. Bukan begitu bunda ? Apalagi bagi seorang ibu, adalah madrasah pertama bagi anak - anaknya.

Tapi, jangan khawatir Bund. Ada ilmu atau kiat - kiat untuk mengasuh, mendidik anak - anak kita dalam menanamkan sikap - sikap yang baik. Memiliki empati dan simpati terhadap orang lain dan lingkungan. Selain itu, hal yang paling penting adalah kita sebagai orang tua mempunyai peran penting dalam membangun masa depan anak - anak kita. Ada yang berfikir kalau anak pandai pastilah masa depannya cerah, sedang yang kurang pandai masa depannya suram. Tidak demikian ya bunda. Kita tentu ingin melihat masa depan anak kita dalam keadaan sukses, namun perlu diingat kesuksesan itu tidak semata - mata jadi pegawai negeri atau orang kantoran. Ada juga yang mengelola usaha, peternakan dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana kiat - kiatnya untuk mengarahkan anak - anak kita menuju masa depan anak yang gemilang?
Baik, saya akan kupas satu persatu yaa bun,

Kiat - kiat mengarahkan anak menuju masa depannya yang gemilang

1. Pahami Karakter, Bakat dan Sisi Akademik anak

  •     Pahami Karakter 
              Memahami Karakter anak sangat penting disini, agar kita bisa tahu apa keinginan anak - anak kita. Bagaimana cara menghadapi anak - anak dengan karekter yang berbeda - beda dalam satu keluarga. Tidak mungkin anak yang introvet kita perlakukan sama dengan anak kita yang lain yang memiliki karakter ekstrovet. Tidak menutup kemungkinan kita akan di cap sebagai orang tua yang pilih kasih. Jadi kenali baik - baik bagaimana karakter masing - masing anak kita. Di lain artikel, akan saya bahas mengenai perlakuan atau cara pendekatan pada karakter anak yang berbeda - beda.

  •     Bakat

              Bakat juga merupakan hal penting untuk diketahui,sebagai acuan akan diarahkan kemana masa depan anak - anak kita nanti. Gali lah bakat yang ada pada diri anak. Biasanya ada bakat terpendam yang tidak di ketahui orang tua. Misalnya, kedua orang tua nya tidak ada basic musik tapi anaknya cepat bahkan lihai dalam hal musik. Seperti cerita teman saya, kedua orang tuanya tidak ada bakat di musik tapi anaknya lihai sekali memainkan organ bahkan sangat cepat menghafal nada - nada yang diajarkan guru musiknya. Usut punya usut, saat mengandung ibunya benci sekali mendengar tetangganya yang kebetulan mempunyai organ tunggal sedang latihan organ. Itulah salah satu bakat terpendam anak.

  •      Sisi Akademik Anak       

               Sisi Akademik ini berkaitan dengan kepandaian atau kepintaran anak. Banyak anak yang saat dia kecil  pandai bahkan cerdas tapi memiliki masa depan yang tak diharapkan karena orang tuanya broken home, keterbatasan pengalaman dan pemahaman orang tua yang salah terhadap anaknya sehingga menggantungkan sikap pada anaknya sendiri tanpa bimbingan. Bunda, akademik itu tidak menjamin anak kita mempunyai masa depan baik. Baru - baru ini saya melihat berita di medsos. Ada anak pintar, cerdas , selalu menonjol di akademiknya tapi dia menjadi pelaku video - video asusila. Nah, kalau sudah begini bagaimana pengawasan orang tua dan pemahaman terhadap anaknya ?. Na'udzubillah mindzalik. Semoga keluarga dan anak kita di jauhkan dari hal demikian ya bun. Aamiin.

               Jika anak kita tidak mempunyai kepintaran yang memadai namun mempunyai bakat terpendam contohnya vocal, musik, dll. Jangan lantas menghakimi, dengan tidak memperbolehkan untuk latihan atau memperdalam bakatnya tapi memaksakan untuk dapat nilai bagus dengan les. Sebaiknya gunakanlah managemen waktu dengan baik kapan waktunya les, ngaji dan mengasah bakatnya. Serta tidak lupa untuk istirahatnya. Jangan lantas di forsir ya bun. Nanti anak akan bosan.

2. Bangun Komunikasi dengan Guru

              Hal ini kita lakukan agar ada sinergi antara anak di sekolah dengan dirumah. Ingat ya bun. ada karakter anak yang antara di rumah dan di sekolah itu beda. Ada yang dirumah itu pendiam tapi di sekolah sangat aktif atau sebaliknya.Yang lebih parah lagi kalau dirumah terlihat soleh / solekhah, nurut tapi di sekolah bandel, bengal dan jauh dari agama. Itu yang miris banget dan wajib kita cegah. jangan sampai itu menimpa anak - anak kita. Jadi, sebisa mungkin bangunlah komunikasi dengan guru untuk mengawasi anak - anak kita. Sehingga kita tahu bagaimana tingkah laku anak kita selama tidak ada pengawasan kita.
               Selain dari sikap, bangun komunikasi dengan guru juga untuk mengetahui bakat anak kita yang kadang tidak kita tahu dan itu biasanya di temukan oleh seorang guru. Selalulah berkomunikasi dengan guru untuk memantau sikap dan tingkah laku anak kita. 

3. Arahkan Jenjang pendidikan anak sesuai kemampuan dan kemauan anak
           
                Bun, saya ingat dengan perkataan guru saya " Rasa senang dengan sesuatu akan melahirkan semangat dan rasa juang tinggi untuk maju dan berhasil ". Anak yang tadinya tidak suka dengan pelajaran matematika misalnya tapi bertemu dengan guru yang cocok baginya, mengasyikan pasti akan membuat anak semangat dalam belajar. Begitu juga dengan jenjang pendidikannya. Tanyakan dan ajak bicara anak ketika akan melanjutkan pendidikan ke tahap - tahap selanjutnya. Arahkan dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kemauan mereka. Itu akan menjadikan anak kita semangat dan mempunyai daya juang tinggi untuk menuju keberhasilan dan membanggakan orang tuanya.
                Tak usah contoh jauh bun, saya sendiri dulu begitu. Ingin sekali untuk melanjutkan pendidikan di lingkungan pendidikan. Tapi, kakak memustuskan agar saya ambil ekonomi / management. Saya yang waktu itu amat nurut, jadilah daftar di ekonomi. Namun, pada akhirnya gagal tes ujian masuk juga. Hehehe... ya karena saya kurang interest dan merembet pada malas belajar deeh.

4. Pantau Psikologis anak
        
                Bun, Memantau Psikologis anak disini adalah bagaimana cara kita tahu masalah - masalah psikologis apa yang menimpa anak kita. Biasanya hal ini sepele tapi bisa membahayakan, apalagi dengan kondisi anak yang tak bisa menghandle emosinya sendiri tambah lagi dengan orang tua yang tak mengetahui. Contoh kecil saja bun, misalnya sedang putus cinta. Kalau kita tidak ajak sharing dan bicara, bisa saja anak kita melakukan hal - hal di luar nalar kita. Apalagi dengan kondisi zaman seperti sekarang ini, rasa emosi yang tak bisa di tanggulangi bisa berakibat fatal.
                Sebagai orang tua, sering - sering lah ajak bicara anak - anak kita. Tanyakan, ada masalahkah di sekolah? seandainya ada dengarkan cerita mereka, setelah itu kita beri mereka pengarahan yang baik agar selalu mempunyai sikap dan mental baik kedepannya. Bantulah mereka menyelesaikan masalah, bukan malah kita marahi. Lihat dan dengar dulu apa cerita mereka. Untuk lebih baik lagi konsultasikan dengan guru jika ada kaitannya dengan teman, atau guru. Agar kita tidak pula terhasut dan mempercayai sebelah pihak. Meskipun itu anak kita, sebagai orang tua yang bijak, kita wajib tahu kebenaran masalahnya. Agar kita tidak salah langkah. Seperti yang saya bahas di awal tadi. Ada anak yang antara di rumah dan di sekolah itu berbeda. Jangan sampai kita sudah bela mati - matian anak kita, ternyata sebenarnya anak kita lah yang salah.

5. Bentengi Anak dengan Pengetahuan Agama

                Bun, point yang terakhir tapi amat penting untuk masa depan gemilang anak kita adalah Agama. Bentengi anak - anak kita dengan pengetahuan dan pendalaman agama. Agar selalu bisa menjaga diri dari hal - hal yang di larang oleh agama. Fondasi Dasar anak - anak yang amat baik adalah Kehidupan yang kental dengan agama. Agar tercipta anak - anak yang soleh / solekhah, berakhlak mahmudah dan punya masa depan cerah.


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al Furqon: 74)
Aamiin..

Itulah sedikit kiat - kiat untuk bunda, semoga apa yang saya bagi ini bisa sedikit menjadi gambaran bunda semua dalam mengarahkan anak - anak agar mempunyai masa depan yang baik dan gemilang. Aamiin.

Yuk bun, perkaya ilmu kita dengan bacaan - bacaan bermanfaat Karena seorang Ibu adalah Madrosatun Ulaa bagi anak - anaknya. Keep Spirit Bunda, menjadi seorang Ibu yang baik tidaklah mudah tapi semoga lelah bunda dalam mengandung, melahirkan, menjaga, mengurus dan mendidik anak - anak kita menjadi ladang amal bagi kita di akherat kelak. aamiin, aamiin, yaa rabbal 'alamin











Kumpulan Puisiku

      Selamatkan Aku

Langit mendung menyiratkan beban pilu luka hati
Tak lagi bisa ku percaya pada kata manusia
Tak ada wujud nyata
Hanya awal dan angan saja
Namun,
Sudah jadi ketetapanNya
Bahwa Mentari terbit dari timur dan tenggelam di barat
Dan aku, harus patuh pada kuasa Nya
Hati bergemuruh di buru asa
Pikir tak bergeming dari luka
Hingga peranglah sukma jiwa
Yang menyisakan kekosongan di pandangan mata

Rajutan simpul senyum bercerai berai
Bendungan dam membuncah menyibakkan air yang menggenang
Akan kah bulan terlihat dimalam hujan ?
Hal mustahil yang hanya dalam angan,,
Takkan pernah ada !
Sedu sedan mendiami hati
Antara sakit, tanya dan emosi
Takdirkah ... ? yang harus ku salahkan
Ujiankah ... ? yang tak bisa ku luluskan
Atau kelemahan hati yang tak bisa ku hindari

Yaa Tuhan ...
Apakah gerangan
Takdirkah yang berjalan
Atau sekedar penguji diri yang tak mulus ku kerjakan

Yaa Tuhan...
Selamatkan aku dari rapuhnya jiwaku
Dari harap yang tak kan berwujud
Dari angan yang mengganggu hati dan pikiran
Dari genggaman asa yang tak jua berkesudahan

                                                 
                                                    Cindaga, 10 Desember 2018
                                                    By : Utami


05 Oktober, 2018

Cerita Inspirasi


Hijrah Seorang Anak Band



Assalamu “alaikum wr. wb

Sahabatku, berbicara mengenai  Hijrahnya manusia kembali ke Jalan Nya tak lepas dari Hidayah Allah ta’ala. Hidayah adalah sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah Ta’ala untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.
Allah Ta’ala berfirman:

{مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raaf:178).
Disini, saya mencoba berbagi kisah nyata dari seorang teman saya yang menemukan kembali Jalan menuju Allah Ta’ala.


S
ebut saja dia Awang. Lahir dari keluarga besar NU ( pihak Ibu ) dan Muhammadiyah ( pihak Bapak ) tidak serta merta menjadikannya seorang anak yang ahlil agama. Hal ini dikarenakan, sedari Dia kecil terdapat pertanyaan yang belum bisa Dia temukan jawabannya. Kenapa kok sama – sama ISLAM tapi praktek dan keyakinannya berdeda antara bapak dan ibunya. Dia sempat bertanya kepada beberapa orang, bahkan baginya ada orang yang dianggap pinter ( “ kalau sekarang Dia menyebutnya sebagai Paranormal “ ) tapi tidak ada satupun jawaban yang membuatnya paham dan menjawab semua pertanyaan – pertanyaan yang ada di benaknya. Tak hanya pertanyaan – pertanyaan itu saja. Pihak dari bapak dan ibunya pun mendoktrinnya dengan ajaran dan kepercayaan yang di yakini masing – masing. Hal itu menjadikannya lebih bingung, hingga akhirnya timbulah rasa muak dalam dirinya dengan semua hal yang berbau agama.
Dari situlah mulai timbul pemberontakan dalam dirinya, sehingga bisa dikatakan pada saat itu ia jauh dari agama. Hal – hal yang berbau maksiat ia lakukan. Diapun ikut jadi salah satu anggota sebuah Band. Sering manggung sana – sini membuat pergaulannya semakin menjerumus ke dunia maksiat. Ketika masa – masa kritis seperti itu, orang tua Awang justru berfikiran untuk menjodohkan Awang dengan gadis pilihan hati mereka tanpa mengerti apa perasaan Awang. Orang tua Awang menjodohkan Awang dengan seorang gadis cantik jelita. Namun sayangnya Awang tidak suka, hal ini dikarenakan gadis itu tergabung dalam Orkes Musik dan dialah penyanyinya. Bagaimanapun cantik rupanya tetapi jadi lirikan banyak lelaki, hal itu yang membuat Awang tidak suka.
Awang mencoba menolak keinginan orang tuanya, tapi justru berakhir dengan ancaman pengusiran jika tidak mau menuruti kata – kata orang tuanya. Kabar penolakan itupun sampai ke telinga keluarga gadis yang akan di jodohkan dengan Awang. Dan salah satu dari kedua orang tua si gadis nekat untuk tetap menyatukan mereka engan jalan belakang yaitu pergi ke paranormal agar Awang bisa mencintai gadis itu. ( Awang mendengar cerita ini beberapa tahun setelah menjalani pacaran dengan gadis itu, cerita ini atas dasar pengakuan dari saudara si gadis langsung, yang tidak setuju dengan hubungan mereka  )
Pacaran yang notabene dipaksakan itu sampai berusia 3 tahun. Dan ketika awing merasa begitu amat mencintai gadis itu ( “ entah cinta asli atu pelet” kata Awang terhadapku ), hadirlah orang ketiga diantara mereka. Awang terluka karena begitu mencintai gadis itu tetapi justru pengkhianatan yang dia dapat. Awang tidak bisa memaafkan gadis itu hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan gadis itu. Meskipun amat berat dan sakit. Menanggung malu kedua keluarga besar dan sejujurnya Awang pun tidak bisa hidup tanpa gadis itu.
Berakhirnya hubungan mereka menjadi awal keputus asaan Awang. Dia selalu dan selalu disalahkan atas keputusannya itu, yang lebih sakit lagi adalah menahan cinta yang sudah terlanjur tumbuh kuat dihatinya. Desakan – desakan rasa bersalah dan sakit akibat cinta membuat dia berfikir untuk mengakhiri hidupnya. Awang berusaha mengakhiri hidupnya dengan meminum autan, bayclin, sabun, bahkan dengan pisau. Ketika Awang mencoba bunuh diri dengan pisau si gadis mencoba menghalanginya. Hingga tangannya pun terluka. Tapi, berkat pertolongan Allah, pisau itu tak sampai memotong urat nadi Awang. (  “ anehnya pisau itu seperti tumpul ketika saya gunakan” cerita Awang heran )
Dari beberapa kali percobaan bunuh diri, Awang selalu selamat. Dia mulai berfikir mungkin Allah masih memberi kesempatan hidup untuk dia bertaubat.Disinilah titik balik Awang yang merasa bahwa tempat terbaik untuk membenahi, mengobati dan memperbaiki segala yang ada di hidupnya adalah Allah Ta’ala. Mulailah Awang mencari – cari tempat dan orang yang betul – betul bisa menjawab segala pertanyaan yang ada dalam dirinya. Lama mencari, ia menemukan ebook yang berjudul “ Bila Kyai Dipertuhankan karya Hartono Ahmad Jaiz. Melalui satu buku ini Awang sudah merasa cukup bisa menjawab pertanyaan yang ada di dirinya. Namun, Awang masih mencari lagi alamat – alamat dan situs internet mengenai ISLAM agar lebih banyak ilmu, dan pelajaran yang dia dapat. Inilah beberpa alamat yang Awang jadikan acuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai ISLAM.
-         Almanhaj.or.id
-         Muslim.or.id
-         Kajian.net
 Tak puas hanya lewat internet, Awang pun mulai mencari tempat kajian – kajian ISLAM disekitar tempat tinggalnya. Dan bertemulah dia dengan salah satu guru SMP nya di sebuah masjid setelah shalat subuh. Guru itu memberi tahu tempat kajian  yang ada. Dari situ Awang mulai memperluas pemahamannya dalam langkahnya berhijrah.

Setelah mendalami agama ternyata dia baru mengetahui tentang hukum musik. Hingga akhirnya dia juga memutuskan untuk keluar dari band dan meninggalkan musik² yang dulu tidak pernah bisa lepas darinya. Dan dia juga meninggalkan rokok. Semua ini karena pertolongan Allah.. 

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ ۖ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلْحَقِّ 

Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran. (Al-A'raf 7 : 43)

وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا ٱلْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌۭ شَكُورٌ

 Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukurii.
(Fatir 35 : 34

***

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari cerita teman saya yang memperoleh Hidayah ini adalah Allah mempertemukan seseorang dengan seorang lainnya bukan tanpa sebab dan suatu tujuan. Pastilah ada suatu hal yang tidak dapat kita mengerti awalnya namun setelah kepergiannya dapat kita ambil hikmahnya. Entah dari kepahitan kehadiran seseorang itu yang menjadikan perubahan besar dalam cara berfikir dan hidup kita atau bahkan kebahagiaan yang di timbulkannya adalah suatu ujian dari Nya. Semua itu adalah titik balik untuk manusia yang berfikir dan bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Seperti kisah ini saja. Saya dan Awang lama sekali tak berkabar. Tiba – tiba suatu ketika melihat medsos yang mengingatkan kenangan saya dengan nya lewat suatu artikel yang dia share ke saya,kemudian saya di gerakkan hatinya untuk sekedar bertanya kabar ( Karena jujur saja, saya ikut senang perubahan dia sekarang. Dan masih tetap istiqomah di jalan Nya ) Tanpa berfikir ini itu saya tergerak untuk bertanya sebab musabab perubahannya seperti sekarang ini. Eeh, langsung kepikiran untuk membagi cerita ini kepada khalayak ramai. Saya kemudian meminta persetujuan Awang untuk bisa saya share. Alhamdulillah berkenan.

Semoga dari cerita tadi diatas, kita semua selalu dilimpahkan kejernihan berfikir, kekuatan dalam menghadapi ujian dan diberi kepandaian dalam mengambil hikmah dari suatu kejadian.

Untuk temanku Awang, semoga dengan adanya tulisan ini ( sepenggal kisah hijrah mu ) mampu memberi inspirasi bagi keluarga, sahabat, teman – teman, serta khalayak ramai. Aamiin.


Wassalamu ‘alaikum wr.wb




24 September, 2018

Senja Di Ujung Kota


REY SI TUKANG PROTES

Namaku Zeezee Annisa. Zeean, begitu teman2 memanggilku. Aku putri tunggal dari ibu Hana darmawan seorang guru kesenian di SMA ternama di kotaku. Dan Rahmat Darmawan, ayahku seorang pelukis.

Hari ini seperti biasanya ketika hati lelah dan penuh dengan sedu sedan, aku pergi ke tempat dimana tempat itu adalah tempat yang selalu membuatku nyaman entah bagaimanapun keadaan hatiku. Suatu tempat yang tak pernah ada yang mengetahuinya kecuali seseorang dalam hidupku. Ya, tempat menumpahkan segala kesedihanku, tempat dimana aku merasa lebih baik, tempat dimana membuatku nyaman dengan diriku sendiri.
Pantai, yang di bebatuannya ada kenangan. Di pasirnya ada harapan. Dan lautnya ada kedamaian.

Senja kali ini tak ada ubahnya seperti  3 tahun terakhir. Hanya kehampaan, tak ada tujuan, dan kesendirian. 3 tahun, proses yang mengubah segalanya di hidupku terakhir ini. Waktu yang memaksaku bisa memandang dari berbagai sisi. Waktu yg menjadikanku untuk lebih dewasa dari umurku.

Hanya ada beberapa pasang muda mudi yang sedang berjalan jalan menikmati lukisan langit senja hari. Di sebelah kanan ada segerombol remaja laki laki bermain gitar dan bernyanyi, seakan hidup mereka begitu ceria.
Agak jauh di sebelah kiri ada sepasang suami istri yang sedang bermain pasir dengan kedua buah hatinya. Terlihat sekali mereka keluarga yang bahagia dan harmonis sekali.
Di sisi lain Aku berdiri termenung, ku sunggingkan senyum tipis ketika melihat keluarga itu. Tak lama ku tatap kembali lautan dan lukisan senja di langit, lalu ku bentangkan tanganku sejurus kemudian menutup mata, merasakan angin dan hangatnya mentari senja merasuk dalam ragaku. Ku buang segala penat dan sedih. Terasa nyaman setelahnya.

Alam mengajarkanku ketenangan sejati. Begitulah cara pendekatanku dengannya. Dan caraku berdamai dengan keadaan yang selama ini mengujiku.

Setelah sekian detik merasakan hawa damai yang merasuk,  Aku buka kembali mataku. Hati terasa lebih baik dan damai dari sebelumnya.
“ Zee.. “ beberapa kali terdengar ada yang memanggilku dari kejauhan. Aku menoleh kearah suara itu. Ternyata Rey yang datang. Dia satu kampus denganku tapi lain jurusan. Aku di Fakultas kesenian, dia di fakultas Teknik. Usianya satu tahun lebih tua dariku, tapi sikapnya seperti seumuran. Kalian pasti bertanya - tanya kenapa kita bisa kenal bukan ? 
~ Kami dipertemukan di MAPALA. Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam. Kecintaan kami terhadap kegiatan yang berhubungan dengan alam menjadikan kami akrab sampai sekarang ~
“ Zee.. kamu ngapain sendirian gitu?” Tanya Rey sambil ngledek.
“ Kamu sendiri ngapain disini !  “ jawabku  ketus
“ Dih,, ditanya kok malah balik tanya si, ketus lagi “ celetuk Rey sambil memonyongkan mulutnya. “ Eeh .. girl udah lama kita gak muncak  ~ bahasa gaul mereka untuk naik gunung ( camping ) ~ “Rey menyenggol bahu kiriku dengan bahunya. “ ayoo .. dong kemana gitu..” tambahnya. Aku masih tetap diam .
“ Hei..” Rey berseru dan memposisikan dirinya berada tepat di depanku, hingga matanya bisa melihat pandangan kosongku.
“Zee.. Kamu kenapa sih. Gak biasanya kamu kaya gini? Gak seru aah.. “ Rey mulai mengeluarkan jurus manjanya agar diperhatikan olehku. Sambil membalikan badannya.

-           -- Dia bisa dibilang sahabat, teman dan saudara terdekatku saat ini. Meskipun demikian ada hal tersembunyi  yang belum dia ketahui tentang diriku, tentang kehidupanku sebelum mengenalnya, tentang sebuah janji, tentang harapan yang selalu tumbuh tunas – tunasnya setiap hari, atau bahkan tentang  beku nya hatiku atas sebuah rasa yang dijuluki dengan kata ‘CINTA’.  Dia hanya tahu aku adalah seorang anak yatim piatu yang satu tahun ini baru pindah dari tempat tinggalku yang dulu dan kini  tinggal dengan  tante ku, karena  2  tahun lalu ayah ibuku meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang. Dia tak tahu perjuanganq selama 2 tahun itu. Yang dia tahu hanya lah satu tahun terakhir q pindah ke kampusnya dan bergabung pula di MAPALA. Itu pun atas dasar saran dari tanteku agar aku bisa lebih banyak teman dan tak kesepian lagi.--

“ Rey “ setelah sekian menit kita berdua saling diam akhirnya aku memulai untuk membuka obrolan.
“ Emangnya kamu pengen muncak ke mana ?” tanyaku masih dengan sikap enggan.
“ Deketan aja, yang penting refresh gitu” jawab Rey membalikkan badan. Senyumnya mengembang.
“ anak – anak mau ?” tanyaku lagi
“ yaa ayook makanya kita ngumpul dulu “ Ajak Rey sambil memegang pergelangan tanganku.
“ sekarang ?!” tanyaku menegaskan.
“ ya engga siihh,, “ jawab Rey senyum – senyum gembira. “secepatnya yaa ?” lanjut Rey mengerlingkan mata tanda merayu.
“ yaa, kondisikan dulu anak – anak yang lain laahh, kamu tanya dulu mereka mau gak ?” Jelasku
“ Lho, kok Cuma aku yang nanya. Emang kamu gak mau ?” Tanya nya sambil mengerutkan dahi. Lalu melepaskan pegangannya.
“ Ya udah, kamu atur aja. Aku ikut deeh apa hasilnya” jawabku memberi harapan.

Sebenernya si aku agak enggan menuruti ajakan Rey, karena itu sama saja akan membuka semua kenangan itu, luka itu, dan seseorang itu.
Kalau aku tidak menyetujui ajakan Rey, dia pasti akan terus nyerocos tak henti ~ dan aku sebal kalau Rey sudah begitu~ jadi aku ikut saja meskipun dengan setengah hati.
***



Malam ini malam minggu, belum selesai aku melepaskan mukena, ponselku berdering. Aku bereskan mukena ku sebelum melihat siapa yang sedang memanggilku di ponsel. “ Rey “ tertulis jelas di layar ponselku sedang memanggil.
“ Assalamu’alaikum, “ sapa ku
“wa’alaikumsalam wr.wb ” Rey menjawab
“ Iya, ada apa Rey ?” tanyaku
“ Zee.. aku udah kasih tau anak2 buat ngumpul besok habis ngampus. Sekitar jam 3 sore harus udah ada di basecamp. Biar kelarnya gak kesorean.” Jelas Rey
“ Ooh,, yaa..” jawabku ogah – ogahan.
“ Terus aku juga udah jelasin kalau kita bakal muncak “ lanjutnya.
“ he_em,, iyaa” masih dengan ogah – ogahan.
“ Sebagian anak – anak ok katanya, jadi besok bahas sebagian yg belum juga sekalian nentuin tempatnya.
“ iyaa…” jawabku lirih
“ zee,, kamu kenapa sih ? dari tadi Cuma iyaa,, iyaa,, iyaa doank. Ngomong apa kek gitu?” protes Rey
“ Aku mesti ngomong apa? Kalo aku gak setuju nanti kamu marah, giliran di iya’in protes juga. Terus aku harus gimana?” sekarang aku yang mulai protes.
“ hehehe,, iyaa deehh. Yang penting kamu mau ikut”.
“ ya udah makanya jangan protes mulu, nanti aku gak jadi ikut lho kalau kamu protes mulu”. Ancamku pada Rey
“ iya deeh iya. Aku gak protes lagi “. Rey menyerah.
“ Kalau Kamu gak protes, bukan Rey namanya.” Ejek ku pada Rey.
“ Hmm, iya deh iya,, aku Rey Si tukang Protes “ tukas Rey Pasrah.
Kami larut dalam obrolan di telfon beberapa menit. Setelah Rey memutuskan sambungannya aku bergegas ke ruang makan karena dari pagi hanya sarapan roti saja. Nafsu makanku memang sedang buruk saat ini. Kebetulan tanteku sudah pulang dari kantor tempat dia bekerja. Dan bersiap untuk makan malam juga.

-       -- Tanteku AFFINA Az Zahwa  adalah adik ibuku satu satunya. Dia seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta. Semenjak suaminya meninggalkannya, dia kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alhamdulillah ayah sudah mempersiapkan dana dalam bentuk asuransi pendidikan untuk kelanjutan pendidikanku dan ibuku yang seorang PNS juga mempunyai dana pensiun untuk kebutuhanku setiap hari. Jadi aku tak terlalu merepotkan tanteku. Selain itu juga ada Dana santunan / jasa raharja untuk para korban kecelakaan pesawat dari pihak maskapai penerbangan. Dan uang itu di tabung oleh tanteku untuk keperluanku yang lain. --
***













17 September, 2018

Teori Matematika Dalam Kehidupan


MUHASABAH ILMU ALLAH
SUBHANALLOH  semua saling Berkesinambungan
Matematika itu bukan cuma Hitung - hitungan semata tapi LUAR BIASA jika di terjemahkan dan di gunakan dalam Kehidupan sehari - hari.
Yuukk,, Galilah ILMU ALLAH untuk kehidupan ini.


Agree ????