05 Oktober, 2018

Cerita Inspirasi


Hijrah Seorang Anak Band



Assalamu “alaikum wr. wb

Sahabatku, berbicara mengenai  Hijrahnya manusia kembali ke Jalan Nya tak lepas dari Hidayah Allah ta’ala. Hidayah adalah sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah Ta’ala untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.
Allah Ta’ala berfirman:

{مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raaf:178).
Disini, saya mencoba berbagi kisah nyata dari seorang teman saya yang menemukan kembali Jalan menuju Allah Ta’ala.


S
ebut saja dia Awang. Lahir dari keluarga besar NU ( pihak Ibu ) dan Muhammadiyah ( pihak Bapak ) tidak serta merta menjadikannya seorang anak yang ahlil agama. Hal ini dikarenakan, sedari Dia kecil terdapat pertanyaan yang belum bisa Dia temukan jawabannya. Kenapa kok sama – sama ISLAM tapi praktek dan keyakinannya berdeda antara bapak dan ibunya. Dia sempat bertanya kepada beberapa orang, bahkan baginya ada orang yang dianggap pinter ( “ kalau sekarang Dia menyebutnya sebagai Paranormal “ ) tapi tidak ada satupun jawaban yang membuatnya paham dan menjawab semua pertanyaan – pertanyaan yang ada di benaknya. Tak hanya pertanyaan – pertanyaan itu saja. Pihak dari bapak dan ibunya pun mendoktrinnya dengan ajaran dan kepercayaan yang di yakini masing – masing. Hal itu menjadikannya lebih bingung, hingga akhirnya timbulah rasa muak dalam dirinya dengan semua hal yang berbau agama.
Dari situlah mulai timbul pemberontakan dalam dirinya, sehingga bisa dikatakan pada saat itu ia jauh dari agama. Hal – hal yang berbau maksiat ia lakukan. Diapun ikut jadi salah satu anggota sebuah Band. Sering manggung sana – sini membuat pergaulannya semakin menjerumus ke dunia maksiat. Ketika masa – masa kritis seperti itu, orang tua Awang justru berfikiran untuk menjodohkan Awang dengan gadis pilihan hati mereka tanpa mengerti apa perasaan Awang. Orang tua Awang menjodohkan Awang dengan seorang gadis cantik jelita. Namun sayangnya Awang tidak suka, hal ini dikarenakan gadis itu tergabung dalam Orkes Musik dan dialah penyanyinya. Bagaimanapun cantik rupanya tetapi jadi lirikan banyak lelaki, hal itu yang membuat Awang tidak suka.
Awang mencoba menolak keinginan orang tuanya, tapi justru berakhir dengan ancaman pengusiran jika tidak mau menuruti kata – kata orang tuanya. Kabar penolakan itupun sampai ke telinga keluarga gadis yang akan di jodohkan dengan Awang. Dan salah satu dari kedua orang tua si gadis nekat untuk tetap menyatukan mereka engan jalan belakang yaitu pergi ke paranormal agar Awang bisa mencintai gadis itu. ( Awang mendengar cerita ini beberapa tahun setelah menjalani pacaran dengan gadis itu, cerita ini atas dasar pengakuan dari saudara si gadis langsung, yang tidak setuju dengan hubungan mereka  )
Pacaran yang notabene dipaksakan itu sampai berusia 3 tahun. Dan ketika awing merasa begitu amat mencintai gadis itu ( “ entah cinta asli atu pelet” kata Awang terhadapku ), hadirlah orang ketiga diantara mereka. Awang terluka karena begitu mencintai gadis itu tetapi justru pengkhianatan yang dia dapat. Awang tidak bisa memaafkan gadis itu hingga akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan gadis itu. Meskipun amat berat dan sakit. Menanggung malu kedua keluarga besar dan sejujurnya Awang pun tidak bisa hidup tanpa gadis itu.
Berakhirnya hubungan mereka menjadi awal keputus asaan Awang. Dia selalu dan selalu disalahkan atas keputusannya itu, yang lebih sakit lagi adalah menahan cinta yang sudah terlanjur tumbuh kuat dihatinya. Desakan – desakan rasa bersalah dan sakit akibat cinta membuat dia berfikir untuk mengakhiri hidupnya. Awang berusaha mengakhiri hidupnya dengan meminum autan, bayclin, sabun, bahkan dengan pisau. Ketika Awang mencoba bunuh diri dengan pisau si gadis mencoba menghalanginya. Hingga tangannya pun terluka. Tapi, berkat pertolongan Allah, pisau itu tak sampai memotong urat nadi Awang. (  “ anehnya pisau itu seperti tumpul ketika saya gunakan” cerita Awang heran )
Dari beberapa kali percobaan bunuh diri, Awang selalu selamat. Dia mulai berfikir mungkin Allah masih memberi kesempatan hidup untuk dia bertaubat.Disinilah titik balik Awang yang merasa bahwa tempat terbaik untuk membenahi, mengobati dan memperbaiki segala yang ada di hidupnya adalah Allah Ta’ala. Mulailah Awang mencari – cari tempat dan orang yang betul – betul bisa menjawab segala pertanyaan yang ada dalam dirinya. Lama mencari, ia menemukan ebook yang berjudul “ Bila Kyai Dipertuhankan karya Hartono Ahmad Jaiz. Melalui satu buku ini Awang sudah merasa cukup bisa menjawab pertanyaan yang ada di dirinya. Namun, Awang masih mencari lagi alamat – alamat dan situs internet mengenai ISLAM agar lebih banyak ilmu, dan pelajaran yang dia dapat. Inilah beberpa alamat yang Awang jadikan acuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai ISLAM.
-         Almanhaj.or.id
-         Muslim.or.id
-         Kajian.net
 Tak puas hanya lewat internet, Awang pun mulai mencari tempat kajian – kajian ISLAM disekitar tempat tinggalnya. Dan bertemulah dia dengan salah satu guru SMP nya di sebuah masjid setelah shalat subuh. Guru itu memberi tahu tempat kajian  yang ada. Dari situ Awang mulai memperluas pemahamannya dalam langkahnya berhijrah.

Setelah mendalami agama ternyata dia baru mengetahui tentang hukum musik. Hingga akhirnya dia juga memutuskan untuk keluar dari band dan meninggalkan musik² yang dulu tidak pernah bisa lepas darinya. Dan dia juga meninggalkan rokok. Semua ini karena pertolongan Allah.. 

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ ۖ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلْحَقِّ 

Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran. (Al-A'raf 7 : 43)

وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا ٱلْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌۭ شَكُورٌ

 Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukurii.
(Fatir 35 : 34

***

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari cerita teman saya yang memperoleh Hidayah ini adalah Allah mempertemukan seseorang dengan seorang lainnya bukan tanpa sebab dan suatu tujuan. Pastilah ada suatu hal yang tidak dapat kita mengerti awalnya namun setelah kepergiannya dapat kita ambil hikmahnya. Entah dari kepahitan kehadiran seseorang itu yang menjadikan perubahan besar dalam cara berfikir dan hidup kita atau bahkan kebahagiaan yang di timbulkannya adalah suatu ujian dari Nya. Semua itu adalah titik balik untuk manusia yang berfikir dan bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian.
Seperti kisah ini saja. Saya dan Awang lama sekali tak berkabar. Tiba – tiba suatu ketika melihat medsos yang mengingatkan kenangan saya dengan nya lewat suatu artikel yang dia share ke saya,kemudian saya di gerakkan hatinya untuk sekedar bertanya kabar ( Karena jujur saja, saya ikut senang perubahan dia sekarang. Dan masih tetap istiqomah di jalan Nya ) Tanpa berfikir ini itu saya tergerak untuk bertanya sebab musabab perubahannya seperti sekarang ini. Eeh, langsung kepikiran untuk membagi cerita ini kepada khalayak ramai. Saya kemudian meminta persetujuan Awang untuk bisa saya share. Alhamdulillah berkenan.

Semoga dari cerita tadi diatas, kita semua selalu dilimpahkan kejernihan berfikir, kekuatan dalam menghadapi ujian dan diberi kepandaian dalam mengambil hikmah dari suatu kejadian.

Untuk temanku Awang, semoga dengan adanya tulisan ini ( sepenggal kisah hijrah mu ) mampu memberi inspirasi bagi keluarga, sahabat, teman – teman, serta khalayak ramai. Aamiin.


Wassalamu ‘alaikum wr.wb




1 komentar: