Hijrah Seorang Anak Band
Assalamu “alaikum wr. wb
Sahabatku,
berbicara mengenai Hijrahnya manusia
kembali ke Jalan Nya tak lepas dari Hidayah Allah ta’ala. Hidayah adalah sebab utama keselamatan dan
kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga barangsiapa yang
dimudahkan oleh Allah Ta’ala untuk meraihnya, maka sungguh dia
telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu
mencelakakannya.
Allah Ta’ala berfirman:
{مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ}
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh
Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan
akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang
yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raaf:178).
Disini, saya mencoba
berbagi kisah nyata dari seorang teman saya yang menemukan kembali Jalan menuju
Allah Ta’ala.
S
|
ebut saja dia Awang. Lahir dari keluarga besar NU ( pihak Ibu )
dan Muhammadiyah ( pihak Bapak ) tidak serta merta menjadikannya seorang anak
yang ahlil agama. Hal ini dikarenakan, sedari Dia kecil terdapat pertanyaan
yang belum bisa Dia temukan jawabannya. Kenapa kok sama – sama ISLAM tapi
praktek dan keyakinannya berdeda antara bapak dan ibunya. Dia sempat bertanya kepada
beberapa orang, bahkan baginya ada orang yang dianggap pinter ( “ kalau
sekarang Dia menyebutnya sebagai Paranormal “ ) tapi tidak ada satupun jawaban
yang membuatnya paham dan menjawab semua pertanyaan – pertanyaan yang ada di
benaknya. Tak hanya pertanyaan – pertanyaan itu saja. Pihak dari bapak dan
ibunya pun mendoktrinnya dengan ajaran dan kepercayaan yang di yakini masing –
masing. Hal itu menjadikannya lebih bingung, hingga akhirnya timbulah rasa muak
dalam dirinya dengan semua hal yang berbau agama.
Dari situlah mulai timbul
pemberontakan dalam dirinya, sehingga bisa dikatakan pada saat itu ia jauh dari
agama. Hal – hal yang berbau maksiat ia lakukan. Diapun ikut jadi salah satu
anggota sebuah Band. Sering manggung sana – sini membuat pergaulannya semakin
menjerumus ke dunia maksiat. Ketika masa – masa kritis seperti itu, orang tua
Awang justru berfikiran untuk menjodohkan Awang dengan gadis pilihan hati
mereka tanpa mengerti apa perasaan Awang. Orang tua Awang menjodohkan Awang
dengan seorang gadis cantik jelita. Namun sayangnya Awang tidak suka, hal ini
dikarenakan gadis itu tergabung dalam Orkes Musik dan dialah penyanyinya.
Bagaimanapun cantik rupanya tetapi jadi lirikan banyak lelaki, hal itu yang
membuat Awang tidak suka.
Awang mencoba menolak keinginan
orang tuanya, tapi justru berakhir dengan ancaman pengusiran jika tidak mau
menuruti kata – kata orang tuanya. Kabar penolakan itupun sampai ke telinga
keluarga gadis yang akan di jodohkan dengan Awang. Dan salah satu dari kedua
orang tua si gadis nekat untuk tetap menyatukan mereka engan jalan belakang
yaitu pergi ke paranormal agar Awang bisa mencintai gadis itu. ( Awang
mendengar cerita ini beberapa tahun setelah menjalani pacaran dengan gadis itu,
cerita ini atas dasar pengakuan dari saudara si gadis langsung, yang tidak
setuju dengan hubungan mereka )
Pacaran yang notabene dipaksakan
itu sampai berusia 3 tahun. Dan ketika awing merasa begitu amat mencintai gadis
itu ( “ entah cinta asli atu pelet” kata Awang terhadapku ), hadirlah orang ketiga
diantara mereka. Awang terluka karena begitu mencintai gadis itu tetapi justru
pengkhianatan yang dia dapat. Awang tidak bisa memaafkan gadis itu hingga
akhirnya dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan gadis itu. Meskipun
amat berat dan sakit. Menanggung malu kedua keluarga besar dan sejujurnya Awang
pun tidak bisa hidup tanpa gadis itu.
Berakhirnya hubungan mereka
menjadi awal keputus asaan Awang. Dia selalu dan selalu disalahkan atas
keputusannya itu, yang lebih sakit lagi adalah menahan cinta yang sudah
terlanjur tumbuh kuat dihatinya. Desakan – desakan rasa bersalah dan sakit
akibat cinta membuat dia berfikir untuk mengakhiri hidupnya. Awang berusaha
mengakhiri hidupnya dengan meminum autan, bayclin, sabun, bahkan dengan pisau.
Ketika Awang mencoba bunuh diri dengan pisau si gadis mencoba menghalanginya.
Hingga tangannya pun terluka. Tapi, berkat pertolongan Allah, pisau itu tak
sampai memotong urat nadi Awang. ( “
anehnya pisau itu seperti tumpul ketika saya gunakan” cerita Awang heran )
Dari beberapa kali percobaan
bunuh diri, Awang selalu selamat. Dia mulai berfikir mungkin Allah masih
memberi kesempatan hidup untuk dia bertaubat.Disinilah titik balik Awang yang
merasa bahwa tempat terbaik untuk membenahi, mengobati dan memperbaiki segala
yang ada di hidupnya adalah Allah Ta’ala. Mulailah Awang mencari – cari tempat
dan orang yang betul – betul bisa menjawab segala pertanyaan yang ada dalam
dirinya. Lama mencari, ia menemukan ebook yang berjudul “ Bila Kyai
Dipertuhankan karya Hartono Ahmad Jaiz. Melalui satu buku ini Awang sudah
merasa cukup bisa menjawab pertanyaan yang ada di dirinya. Namun, Awang masih
mencari lagi alamat – alamat dan situs internet mengenai ISLAM agar lebih
banyak ilmu, dan pelajaran yang dia dapat. Inilah beberpa alamat yang Awang
jadikan acuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai ISLAM.
-
Almanhaj.or.id
-
Muslim.or.id
-
Kajian.net
Tak puas hanya lewat internet, Awang pun mulai
mencari tempat kajian – kajian ISLAM disekitar tempat tinggalnya. Dan bertemulah
dia dengan salah satu guru SMP nya di sebuah masjid setelah shalat subuh. Guru
itu memberi tahu tempat kajian yang ada.
Dari situ Awang mulai memperluas pemahamannya dalam langkahnya berhijrah.
Setelah
mendalami agama ternyata dia baru mengetahui tentang hukum musik. Hingga
akhirnya dia juga memutuskan untuk keluar dari band dan meninggalkan musik²
yang dulu tidak pernah bisa lepas darinya. Dan dia juga meninggalkan rokok.
Semua ini karena pertolongan Allah..
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِى هَدَىٰنَا لِهَـٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِىَ لَوْلَآ أَنْ هَدَىٰنَا ٱللَّهُ ۖ لَقَدْ جَآءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِٱلْحَقِّ
Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga)
ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak
memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami,
membawa kebenaran. (Al-A'raf 7 : 43)
وَقَالُوا۟ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَذْهَبَ عَنَّا ٱلْحَزَنَ ۖ
إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌۭ شَكُورٌ
Dan mereka berkata:
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.
Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukurii.
(Fatir
35 : 34
***
Kesimpulan yang dapat saya ambil
dari cerita teman saya yang memperoleh Hidayah ini adalah Allah mempertemukan
seseorang dengan seorang lainnya bukan tanpa sebab dan suatu tujuan. Pastilah
ada suatu hal yang tidak dapat kita mengerti awalnya namun setelah kepergiannya
dapat kita ambil hikmahnya. Entah dari kepahitan kehadiran seseorang itu yang
menjadikan perubahan besar dalam cara berfikir dan hidup kita atau bahkan
kebahagiaan yang di timbulkannya adalah suatu ujian dari Nya. Semua itu adalah
titik balik untuk manusia yang berfikir dan bisa mengambil hikmah dari setiap
kejadian.
Seperti kisah ini saja. Saya dan
Awang lama sekali tak berkabar. Tiba – tiba suatu ketika melihat medsos yang
mengingatkan kenangan saya dengan nya lewat suatu artikel yang dia share ke
saya,kemudian saya di gerakkan hatinya untuk sekedar bertanya kabar ( Karena
jujur saja, saya ikut senang perubahan dia sekarang. Dan masih tetap istiqomah
di jalan Nya ) Tanpa berfikir ini itu saya tergerak untuk bertanya sebab
musabab perubahannya seperti sekarang ini. Eeh, langsung kepikiran untuk
membagi cerita ini kepada khalayak ramai. Saya kemudian meminta persetujuan
Awang untuk bisa saya share. Alhamdulillah berkenan.
Semoga dari cerita tadi diatas,
kita semua selalu dilimpahkan kejernihan berfikir, kekuatan dalam menghadapi
ujian dan diberi kepandaian dalam mengambil hikmah dari suatu kejadian.
Untuk temanku Awang, semoga
dengan adanya tulisan ini ( sepenggal kisah hijrah mu ) mampu memberi inspirasi
bagi keluarga, sahabat, teman – teman, serta khalayak ramai. Aamiin.
Wassalamu ‘alaikum wr.wb
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus