13 Desember, 2018

CERITA INSPIRASI

                                                      BERKAH PEMBACA AL - QUR'AN



Assalamu’alaikum wr.wb


Holla Readers,

Kali ini saya akan kembali  mengupas cerita – cerita nyata tentang  kehidupan. Yang menginspirasi saya dan membuat saya lebih percaya lagi terhadap kekuatan do’a dan janji Alloh SWT untuk Tawakal.“ Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini jika kita berusaha, berdo’a dan bertawakal kepada Alloh Ta’ala. Dan Sebaik – baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Baik dari ilmu, sikap budi pekerti luhur atau keimanannya terhadap Alloh Ta’ala.
Baiklah, saya tidak akan panjang lebar. Yuk.. simak baik – baik cerita selengkapnya.

            Bapak WARSONO, S.Pd. adalah guru SDN 2 CINDAGA Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas. Putra dari  Bapak Suchedi (Alm.) dan  Ibu Kusniah ( Almh.).
Dan ini adalah sepenggal perjalanan hidupnya.

            Beliau lulus SPG ( Sekolah Pendidikan Guru ) tahun 1989, Keinginannya yang besar untuk menjadi seorang guru beliau buktikan dengan menjadi guru bakti di SD dan SMP di daerah tempat tinggalnya. Setelah 9 tahun bakti, ada pengumuman pendaftaran mahasiswa baru di UNS ( Universitas Negeri Sebelas Maret ), Surakarta - Solo. Beliau mencoba mendaftar lewat jalur UMPTN ( Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri ). Saking tidak tahu nya dimana itu Solo, beliau pergi dulu ke Semarang menemui Pak Lik nya untuk menanyakan bagaimana arah - arahnya untuk dapat sampai kesana. Setelah menginap semalam di sana dan di beri arahan akhirnya beliau berangkat dari semarang menaiki sebuah bus. Ada hal pilu yang beliau alami, di perjalanan bus yang di tumpanginya menabrak truk kontainer dari belakang. Banyak sekali korban berjatuhan, luka - luka hingga meninggal. Dalam pikiran beliau terlintas " saya mati ini ". Namun alhamdulillah berkat pertolongan Allah SWT. Beliau selamat dari kecelakaan tersebut bahkan tidak luka sama sekali.

            Setelah datang bus lain, akhirnya beliau dioper untuk melanjutkan perjalanan. Sesampainya di terminal Tirtonadi solo. Beliau kebingungan, setelah apa yang baru saja dialami juga masih terngiang di benak dan ini pun kali pertama beliau menjejakkan kakinya di kota Solo. Beliau bertanya pada penumpang lain dan sangat kebetulan sekali mereka merupakan mahasiswa - mahasiswa yang juga akan ke UNS. Akhirnya dengan PD nya beliau mengikuti mereka hingga sampailah di UNS yang begitu megah.



            Tak habis disitukebingungan beliau, masih ada kebingungan lagi. Dimanakah letak gedung FKIP nya. Beliau memberanikan diri bertanya pada satpam. Setelah di kasih tahu, bergegaslah beliumenuju gedung FKIP yang dari pintu gerbang amatlah jauh. Sebetulnya ada angkutan khusus mahasiswa, tapi karena beliau baru jadi tak berani dan belum mengetahuinya. Begitu sampai di gedung FKIP beliau siap - siap mengikuti tes. Setelah selesai beliau mencari tempat untuk makan di warung dekat masjid. Semangkuk soto disantapnya, perbedaan rasa antara solo dan banyumas begitu kentara dilidah beliau. Dan lidah serta perutnya belum bisa adaptasi, hingga akhirnya muntah. Untuk mengobati rasa mualnya beliau mencoba membeli baso, dan ternyata seperti itu juga. Beliau muntah lagi hingga terkuras semua isi perutnya, lemas hingga hampir pingsan. 

            Rasa lapar, perut kosong terkuras akibat muntah membuat beliau mencari warung yang menjual nasi. Setelah ketemu warung nasi beliau langsung memesan makanan. Karena dialek banyumas yang kental, si ibu pemilik warung bertanya beliau asalnya dari mana. Beliau menjawab dari banyumas, si ibu ternyata aslnya juga dari sokaraja. Dan sambil makan beliau sambil ngobrol hingga akhirnya akrab, dan disitulah akhirnya beliau menemukan nasi versi Banyumas, katanya. Hehe.. lucu ya

           Setelah perut baikkan. Beliau pulang, rutenya ke semarang dulu baru ke banyumas karena masih belum tau yang langsung dari solo - banyumas. Beberpa hari kemudian pengumuman kelulusan disebarluaskan melalui koran. Karena beliau tidak punya uang untuk membeli koran, beliau mencari teman - temannya yang langganan koran dan meminjamnya. Tak berapa lama mencari ketemu juga nama WARSONO, awalnya sempat tidak percaya setelah di cocokan semua datanya dan benar akhirnya percaya bahwa dirinya lulus.

          Ada rasa senang dan galau karena harus membayar sejumlah uang yang beliau tak punya. Ayahnya sudah meninggal, ibupun hanya seorang penjahit. Akhirnya adanya ayam, beliau menjual ayam. Itupun masih kurang, sisanya kebetulan dapat arisan. Singkat cerita jadilah beliau mahasiswa baru. Sebulan pertama beliau kost di tempat kost yang amat memprihatinkan karena tak ada uang cukup dan itu pun hasil dari jual ayam juga. Untuk kehidupan sehari - hari beliau tak pernah meminta uang pada ibunya, karena sadar darimana ibunya punya uang dan adiknya pun masih perlu biaya sekolah. Beliau hanya di bawakan beras sama sayur orek tempe untuk bekal di kost, begitu seterusnya selama beliau pulang dan berangkat lagi ke kampus. Menginjak bulan kedua bingung lagi, dari mana beliau dapat uang untuk membayar kost. Tapi beliau tidak putus asa, tetap dijalani. Hingga pada akhirnya, setelah sholat berjamaah beliau di temui salah seorang dosen senior. Beliau di tanya bisa ngaji qur'an apa tidak.  Karena sudah jadi kegiatan di desanya dulu sebagai guru ngaji otomatis beliau bisa, dan beliau menjawab bisa. Oleh karena itu beliau kemudian di tugasi oleh dosen tersebut untuk membaca qur'an di acara silaturahim halal - bihalal dosen - dosen sekampus UNS.

         Semua orang terkesima mendengar lantunan ayat demi ayat yang beliau bacakan dengan suara merdu dan lagu yang indah. Tak terkecuali dosen yang menugasi beliau. Hingga akhirnya beliau di suruh untuk mengajar ngaji anak dosen tersebut dan tinggal bersama mereka. Sampai saat ini bahkan masih seperti keluarga. Dari situ beliau sering diundang sebagai pembaca qur'an di acara - acar besar kampus, dan di hormati layaknya pejabat. Di jemput mobil mewah, disediakan tempat yang baik. Masya Allah.. Tabbarakallah..

         Ketika di kampus ada program beasiswa ikatan dinas, beliau mendaftar dan lulus. Uang itu tak selalu habis kadang ada sisa. Oleh dosen itu beliau di wanti - wanti untuk menabung sisa uang itu, tidak boleh jajan di luar. Semua sudah disiapkan dirumah. Pokoknya beliau amat di perhatikan dan di sayang oleh dosen itu. Hingga akhir perkuliahan tabungan beliau sisa dan bisa membelikan kain batik asli solo untuk ibunya.

        Pelajaran yang dapat saya ambil dari cerita diatas adalah. Keprihatinan seorang anak yatim dengan ibu seorang penjahit dan adik - adiknya yang masih butuh biaya tak lantas membuat beliau putus asa. Dengan Ikhtiar dan do'a setelah itu bertawakal semua di mudahkan bahkan dengan jalan yang tak terduga sama sekali. Membaca Qur'an.

        Hal ini mengingatkan saya pada Hadist Allah yang beliau sampaikan

         



         "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." ( Q.S Muhammad : 7 ).

Demikianlah cerita yang bisa saya bagi. Semoga apa yang saya ceritakan bisa bermanfaat dan menginspirasi teman - teman semua. Bahwa dalam hidup semua mungkin untuk dilakukan, yang terpenting adalah berikhtiar, berdo'a dan selebihnya bertawakal.
Seperti beliau bapak WARSONO, S.Pd meskipun seorang anak yatim dan hanya anak seorang penjahit dengan beberapa adik yang harus juga dibiayai ternyata mampu mengangkat derajat dan martabat keluarga. Karena begitu menjaga agama Allah SWT dengan beliau mengajar ngaji ( hingga sekarang pun masih ). Beliau pun di jaga dan di tolong oleh Allah SWT.

                                                             Wassalam

         
















11 Desember, 2018

PARENTING

" Ada campur tangan orang tua di masa depan anak - anak kita "


Assalamu'alaikum wr.wb

Dear Bunda,
Kali ini saya ingin berbagi sedikit mengenai pendidikan dan masa depan anak - anak kita.
Berbekal pengalaman - pengalaman dan buku - buku serta seminar / workshop parenting yang saya ikuti. Saya dapat mengambil kesimpulan yang akan saya bagi dengan bunda. Untuk menjadi seorang guru, tentara, pilot dan lain sebagainya semua itu ada pendidikannya. Namun, menjadi orang tua bukan hal yang mudah. Disini kita di tuntut " learning by doing ". Karena menjadi orang tua itu tidak ada pendidikannya. Bukan begitu bunda ? Apalagi bagi seorang ibu, adalah madrasah pertama bagi anak - anaknya.

Tapi, jangan khawatir Bund. Ada ilmu atau kiat - kiat untuk mengasuh, mendidik anak - anak kita dalam menanamkan sikap - sikap yang baik. Memiliki empati dan simpati terhadap orang lain dan lingkungan. Selain itu, hal yang paling penting adalah kita sebagai orang tua mempunyai peran penting dalam membangun masa depan anak - anak kita. Ada yang berfikir kalau anak pandai pastilah masa depannya cerah, sedang yang kurang pandai masa depannya suram. Tidak demikian ya bunda. Kita tentu ingin melihat masa depan anak kita dalam keadaan sukses, namun perlu diingat kesuksesan itu tidak semata - mata jadi pegawai negeri atau orang kantoran. Ada juga yang mengelola usaha, peternakan dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana kiat - kiatnya untuk mengarahkan anak - anak kita menuju masa depan anak yang gemilang?
Baik, saya akan kupas satu persatu yaa bun,

Kiat - kiat mengarahkan anak menuju masa depannya yang gemilang

1. Pahami Karakter, Bakat dan Sisi Akademik anak

  •     Pahami Karakter 
              Memahami Karakter anak sangat penting disini, agar kita bisa tahu apa keinginan anak - anak kita. Bagaimana cara menghadapi anak - anak dengan karekter yang berbeda - beda dalam satu keluarga. Tidak mungkin anak yang introvet kita perlakukan sama dengan anak kita yang lain yang memiliki karakter ekstrovet. Tidak menutup kemungkinan kita akan di cap sebagai orang tua yang pilih kasih. Jadi kenali baik - baik bagaimana karakter masing - masing anak kita. Di lain artikel, akan saya bahas mengenai perlakuan atau cara pendekatan pada karakter anak yang berbeda - beda.

  •     Bakat

              Bakat juga merupakan hal penting untuk diketahui,sebagai acuan akan diarahkan kemana masa depan anak - anak kita nanti. Gali lah bakat yang ada pada diri anak. Biasanya ada bakat terpendam yang tidak di ketahui orang tua. Misalnya, kedua orang tua nya tidak ada basic musik tapi anaknya cepat bahkan lihai dalam hal musik. Seperti cerita teman saya, kedua orang tuanya tidak ada bakat di musik tapi anaknya lihai sekali memainkan organ bahkan sangat cepat menghafal nada - nada yang diajarkan guru musiknya. Usut punya usut, saat mengandung ibunya benci sekali mendengar tetangganya yang kebetulan mempunyai organ tunggal sedang latihan organ. Itulah salah satu bakat terpendam anak.

  •      Sisi Akademik Anak       

               Sisi Akademik ini berkaitan dengan kepandaian atau kepintaran anak. Banyak anak yang saat dia kecil  pandai bahkan cerdas tapi memiliki masa depan yang tak diharapkan karena orang tuanya broken home, keterbatasan pengalaman dan pemahaman orang tua yang salah terhadap anaknya sehingga menggantungkan sikap pada anaknya sendiri tanpa bimbingan. Bunda, akademik itu tidak menjamin anak kita mempunyai masa depan baik. Baru - baru ini saya melihat berita di medsos. Ada anak pintar, cerdas , selalu menonjol di akademiknya tapi dia menjadi pelaku video - video asusila. Nah, kalau sudah begini bagaimana pengawasan orang tua dan pemahaman terhadap anaknya ?. Na'udzubillah mindzalik. Semoga keluarga dan anak kita di jauhkan dari hal demikian ya bun. Aamiin.

               Jika anak kita tidak mempunyai kepintaran yang memadai namun mempunyai bakat terpendam contohnya vocal, musik, dll. Jangan lantas menghakimi, dengan tidak memperbolehkan untuk latihan atau memperdalam bakatnya tapi memaksakan untuk dapat nilai bagus dengan les. Sebaiknya gunakanlah managemen waktu dengan baik kapan waktunya les, ngaji dan mengasah bakatnya. Serta tidak lupa untuk istirahatnya. Jangan lantas di forsir ya bun. Nanti anak akan bosan.

2. Bangun Komunikasi dengan Guru

              Hal ini kita lakukan agar ada sinergi antara anak di sekolah dengan dirumah. Ingat ya bun. ada karakter anak yang antara di rumah dan di sekolah itu beda. Ada yang dirumah itu pendiam tapi di sekolah sangat aktif atau sebaliknya.Yang lebih parah lagi kalau dirumah terlihat soleh / solekhah, nurut tapi di sekolah bandel, bengal dan jauh dari agama. Itu yang miris banget dan wajib kita cegah. jangan sampai itu menimpa anak - anak kita. Jadi, sebisa mungkin bangunlah komunikasi dengan guru untuk mengawasi anak - anak kita. Sehingga kita tahu bagaimana tingkah laku anak kita selama tidak ada pengawasan kita.
               Selain dari sikap, bangun komunikasi dengan guru juga untuk mengetahui bakat anak kita yang kadang tidak kita tahu dan itu biasanya di temukan oleh seorang guru. Selalulah berkomunikasi dengan guru untuk memantau sikap dan tingkah laku anak kita. 

3. Arahkan Jenjang pendidikan anak sesuai kemampuan dan kemauan anak
           
                Bun, saya ingat dengan perkataan guru saya " Rasa senang dengan sesuatu akan melahirkan semangat dan rasa juang tinggi untuk maju dan berhasil ". Anak yang tadinya tidak suka dengan pelajaran matematika misalnya tapi bertemu dengan guru yang cocok baginya, mengasyikan pasti akan membuat anak semangat dalam belajar. Begitu juga dengan jenjang pendidikannya. Tanyakan dan ajak bicara anak ketika akan melanjutkan pendidikan ke tahap - tahap selanjutnya. Arahkan dengan baik sesuai dengan kemampuan dan kemauan mereka. Itu akan menjadikan anak kita semangat dan mempunyai daya juang tinggi untuk menuju keberhasilan dan membanggakan orang tuanya.
                Tak usah contoh jauh bun, saya sendiri dulu begitu. Ingin sekali untuk melanjutkan pendidikan di lingkungan pendidikan. Tapi, kakak memustuskan agar saya ambil ekonomi / management. Saya yang waktu itu amat nurut, jadilah daftar di ekonomi. Namun, pada akhirnya gagal tes ujian masuk juga. Hehehe... ya karena saya kurang interest dan merembet pada malas belajar deeh.

4. Pantau Psikologis anak
        
                Bun, Memantau Psikologis anak disini adalah bagaimana cara kita tahu masalah - masalah psikologis apa yang menimpa anak kita. Biasanya hal ini sepele tapi bisa membahayakan, apalagi dengan kondisi anak yang tak bisa menghandle emosinya sendiri tambah lagi dengan orang tua yang tak mengetahui. Contoh kecil saja bun, misalnya sedang putus cinta. Kalau kita tidak ajak sharing dan bicara, bisa saja anak kita melakukan hal - hal di luar nalar kita. Apalagi dengan kondisi zaman seperti sekarang ini, rasa emosi yang tak bisa di tanggulangi bisa berakibat fatal.
                Sebagai orang tua, sering - sering lah ajak bicara anak - anak kita. Tanyakan, ada masalahkah di sekolah? seandainya ada dengarkan cerita mereka, setelah itu kita beri mereka pengarahan yang baik agar selalu mempunyai sikap dan mental baik kedepannya. Bantulah mereka menyelesaikan masalah, bukan malah kita marahi. Lihat dan dengar dulu apa cerita mereka. Untuk lebih baik lagi konsultasikan dengan guru jika ada kaitannya dengan teman, atau guru. Agar kita tidak pula terhasut dan mempercayai sebelah pihak. Meskipun itu anak kita, sebagai orang tua yang bijak, kita wajib tahu kebenaran masalahnya. Agar kita tidak salah langkah. Seperti yang saya bahas di awal tadi. Ada anak yang antara di rumah dan di sekolah itu berbeda. Jangan sampai kita sudah bela mati - matian anak kita, ternyata sebenarnya anak kita lah yang salah.

5. Bentengi Anak dengan Pengetahuan Agama

                Bun, point yang terakhir tapi amat penting untuk masa depan gemilang anak kita adalah Agama. Bentengi anak - anak kita dengan pengetahuan dan pendalaman agama. Agar selalu bisa menjaga diri dari hal - hal yang di larang oleh agama. Fondasi Dasar anak - anak yang amat baik adalah Kehidupan yang kental dengan agama. Agar tercipta anak - anak yang soleh / solekhah, berakhlak mahmudah dan punya masa depan cerah.


رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al Furqon: 74)
Aamiin..

Itulah sedikit kiat - kiat untuk bunda, semoga apa yang saya bagi ini bisa sedikit menjadi gambaran bunda semua dalam mengarahkan anak - anak agar mempunyai masa depan yang baik dan gemilang. Aamiin.

Yuk bun, perkaya ilmu kita dengan bacaan - bacaan bermanfaat Karena seorang Ibu adalah Madrosatun Ulaa bagi anak - anaknya. Keep Spirit Bunda, menjadi seorang Ibu yang baik tidaklah mudah tapi semoga lelah bunda dalam mengandung, melahirkan, menjaga, mengurus dan mendidik anak - anak kita menjadi ladang amal bagi kita di akherat kelak. aamiin, aamiin, yaa rabbal 'alamin











Kumpulan Puisiku

      Selamatkan Aku

Langit mendung menyiratkan beban pilu luka hati
Tak lagi bisa ku percaya pada kata manusia
Tak ada wujud nyata
Hanya awal dan angan saja
Namun,
Sudah jadi ketetapanNya
Bahwa Mentari terbit dari timur dan tenggelam di barat
Dan aku, harus patuh pada kuasa Nya
Hati bergemuruh di buru asa
Pikir tak bergeming dari luka
Hingga peranglah sukma jiwa
Yang menyisakan kekosongan di pandangan mata

Rajutan simpul senyum bercerai berai
Bendungan dam membuncah menyibakkan air yang menggenang
Akan kah bulan terlihat dimalam hujan ?
Hal mustahil yang hanya dalam angan,,
Takkan pernah ada !
Sedu sedan mendiami hati
Antara sakit, tanya dan emosi
Takdirkah ... ? yang harus ku salahkan
Ujiankah ... ? yang tak bisa ku luluskan
Atau kelemahan hati yang tak bisa ku hindari

Yaa Tuhan ...
Apakah gerangan
Takdirkah yang berjalan
Atau sekedar penguji diri yang tak mulus ku kerjakan

Yaa Tuhan...
Selamatkan aku dari rapuhnya jiwaku
Dari harap yang tak kan berwujud
Dari angan yang mengganggu hati dan pikiran
Dari genggaman asa yang tak jua berkesudahan

                                                 
                                                    Cindaga, 10 Desember 2018
                                                    By : Utami