02 Juli, 2019
BLITAR dengan tradisi lebaran 7 hari
Setiap daerah di Indonesia memiliki adat istiadat dan tradisi yang berbeda - beda dalam menyambut hari kemenangan umat Islam yaitu Idul Fitri. Begitu juga dengan daerah satu ini yang hendak saya bagi informasinya. Karena alhamdulillah bisa merasakan suasana lebaran di desa ini. Tepatnya desa slumbung kecamatan Gandusari kabupaten Blitar Jawa timur. Memiliki tradisi khas ketika Lebaran Idul Fitri. 7 tradisi dan adat istiadat unik desa slumbung yang tak boleh di tinggalkan untuk menyambut hari raya Idul Fitri antara lain :
1. Lebaran sampai 7 Hari
Di desa yang mayoritas penduduknya Islam ini, Lebaran diramaikan sampai 7 hari. Halal bihalal ke sanak saudara. bersilaturahmi dari rumah ke rumah ( door to door ). Jamuan silaturahmi selain snack yang ada di meja juga ada makanan berat seperti baso, soto dan lain sebagainya. Tapi, belum ada ketupat lho.
2. Lencer ( Halal Bihalal )
Pertama kali saya dengar kata 'Lencer' dalam hati bingung. Ini mau halal bihalal apa mau ngapel. Kalau mau ngapel kok rame - rame ? hehehe... Karena di daerah saya Lencer itu artinya ngapelin Pacar ( bertandang main ke rumah pacar ). Seketika itu saya bertanya sama kaka. Dan ternyata itu artinya halal bihalal, silaturahmi ke sanak saudara. Hiks,, jadi pingin ketawa.
Kalau ngomongin ' lencer '. Ini sii hari nya anak anak. Kenapa? Karena mereka pasti bakal nyiapin tas kecil buat tempat angpau 😅. Setiap rumah yang mereka datangi pasti bakal kasih angpau minim sekali itu 15.000 lho kalau yang bukan saudara. Bayangkan kalau satu desa penduduknya banyak.. hehehe bakal banyak juga tuuh bocah bocah dapetnya.
Ponakan saya aja bisa sampe 1 juta'an. Kalau punya 2 anak? waahh... bisa dihitung dee..😀. Tapi kita juga nyiapin balik.. ( sama aja sii ) 😊
3. Halal Bihalal 'Door to door'
Masyarakat disana betul betul bagus. Amat sangat menjaga silaturahmi nya. Bayangkan saja satu desa dikunjungi per rumah, baik bukan ? itulah kenapa sampai 7 hari juga. Masyarakat disana juga sadar jika sudah dikunjungi harus berkunjung balik. Jika ada yang tidak berkunjung balik biasanya dapat cibiran. Karena betul betul menjaga silaturahmi.
4. Pamali menutup pintu ( sampai pukul 10.00 malam maksimal )
Waahh.. kenapa yaa kok pamali menutup pintu. Maksudnya disini adalah, masyarakat berdalih 'posisi lebaran kok ada rumah yang pintu nya tertutup rapat siang hari sampai malam padahal orangnya di rumah' itu artinya tidak boleh di kunjungi. Dan akan di bully atau di cemooh karena rumahnya tidak boleh di datangi. 'Di elok elok ne' kalau menurut bahasa mereka.
Lain halnya kalau orangnya pergi bersilaturahmi, biasanya ada salah seorang yang menunggu rumah. Atau orang yang lebih tua yang menunggu rumah karena orang yang di tuakan biasanya lebih di buru untuk di kunjungi terlebih dahulu, nanti bergantian. Jadi, masyarakat sana sangat anti menutup pintu rapat rapat, merka akan membiarkan terbuka walaupun sedikit. ( bagus sekali ini mah )
5. Diharuskan makan ( entah makanan berat ataupun snack ringan )
Pokoknya kalau anda doyan makan, pasti seneng deeh disana. Setiap anda pergi "Lencer", pasti ada hidangan di meja beruba biscuit dan lainnya. Selain itu, disediakan pula makanan makanan berat. Biasanya hari pertama sampai ke 7 itu beda menu. Ada soto, bakso, dan lain sebagainya kecuali ketupat. Kalau ketupat ada nya di hari ke 7. ( bocoran gaaeess,, Soto blitar itu mantuuull banget. Pasti anda bakal minta nambah deeh. Orang cilacap juga syukaa 😆😊 ).
Anda harus makan apa yang tuan rumah hidangkan, meskipun sedikit. Jadi siap siap aja perutnya. Ga usah sarapan kalau mau " Lencer " mah hehehe... Dan yang perlu anda tau. Tuan rumah justru sangat senang kalau makanan mereka habis, itu artinya mereka suka.
6. Berkunjung balik
Seperti yang sudah dijelaskan diatas. Tradisi ' Lencer ' tak melulu kunjungan dari yang muda ke yang tua, tapi gayung bersambut. Setelah di kunjungi tamu, yang tua pun akan berkunjung balik. Dan itu harus, meskipun beberapa hari berikutnya dalam masa 7 hari itu.
Betul betul saling menghargai dan tidak membedakan yaahh.. ? Menyenangkan.. tidak hanya di rumah keluarga tertua saja yang rame. Meskipun kita anak bontot/ ragil/ terakhir. Mereka akan tetap berkunjung ke rumah kita.
7. Lebaran ketupat
Bagi kalian masyarakat jawa timur pada umumnya pasti sudah tak heran dengan tradisi Lebaran ketupat ini. Karena umunya di daerah jawa timur memang lebaran 7 hari dan puncaknya yaitu Lebaran Ketupat. Hari hari sebelum 7 hari gak bakal deh kalian menjumpai ketupat, walaupun sudah amat menginginkannya. Hehehe.. sabaarr.. pasti nanti ketemu kok dihari ke 7.
Itulah 7 Tradisi menyambut Lebaran Idul Fitri di desa Slumbung kecamatan gandusari kabupaten Blitar Jatim. Silahkan tambah di kolom komentar apabila ada yang kurang. Maklum hanya beberapa hari disana.
Yang pasti amat menyenangkan karena betul betul quality time dengan keluarga besar. Tak hanya sebuah tradisi bersalam salaman tapi betul betul menjaga silaturahmi dan kekeluargaan..
Langganan:
Postingan (Atom)